
Tak terasa sudah ujian akhir menunggu di depan mata. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi perang suci kali ini. Minggu tenang yang diharapkan oleh para mahasiswa terbang sudah. Berganti dengan minggu pembalasan. Bagaimana tidak, tugas yang sudah hampir klimaks batas waktunya bertumpuk di minggu ini. Tuhan memang adil, tuntas sudah kemalasan saya semester ini dibalas dengan serangan bertubi-tubi asisten praktikum bagai lintah darat meminta laporan-laporan yang selama ini terbengkalai(hehe..buat indra ma faqih sori ya). Jadwal tidur saya pun berubah dari rata-rata jam dua malam menjadi subuh (meskipun jadwal bangun juga berubah dari jam enam jadi jam sembilan).
Wabah ‘menjelang ujian’ ini ternyata tidak saya alami sendiri. Dari hasil pengamatan saya, setidaknya sembilan puluh persen teman saya juga tertular wabah yang sama. Jika ini terus berlanjut, saya takut suasana kampus menjadi horor. Asisten dosen Thermodinamika saya faqih misalnya, hari ini dia mencukur rambutnya yang aduhai. Bukannya apa-apa, kalau menghadapi ujian saja rambutnya sudah dipotong, rambut mana lagi yang akan dia potong ketika menghadapi ujian lain seandainya kepalanya sudah licin?. Itu baru satu, lain lagi dengan Yasir. Yasir ini entah kenapa menjadi sangat terobsesi dengan film ketika cinta bertasbih. Hampir setiap teman sekelas diberinya nama tokoh film tersebut. Dan yang lebih parahnya tokoh Azam yang sangat mulia tersebut dianugerahkan Yasir kepada seorang makhluk bernama Ahamad Wafy El Khobeiri!. Astaghfirullahal’adzim
Tapi dari aroma ini saya bisa merasakan energy positif dari teman-teman. Saya selalu percaya bahwa saya memiliki teman-teman yang sangat luar biasa dan pantang menyerah. Satu hal yang perlu diingat adalah kegagalan bukanlah akhir segalanya. Mungkin pada ujian tengah semester lalu kita kurang bisa memaksimalkan upaya kita. Dan tiada kata terlambat untuk itu. Saya sendiri sempat merasa down dan berkecil hati dengan hasil ujian saya pada tengah semester ini. Namun, saya kembali teringat doa dan harapan dari ibu saya. Jujur hanya itu motivasi saya sekarang ini. Saya percaya Tuhan akan selalu membantu niat saya itu. Dan saya yakin anda semua juga memiliki motivasi yang sama. Untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Percayalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia yang tanpa batas ini.
Terakhir saya meminta maaf apabila saya selama ini banyak berbuat salah. Semoga semua berjalan seperti yang kita inginkan dan semua itu di ridhoi oleh-Nya.Amin. Ganbatte!!Jia You!!Semangat!!
Let’s hold hand together
We can share forever
Maybe someday the sky
will be coloured with our love